Senin, 26 Maret 2012

Sejarah Kota Tuban

Tuban adalah sebuah kota yang terletak di pantai utara Jawa, sekitar 100 km barat Surabaya, ibukota Jawa Timur. Tuban dikelilingi oleh Lamongan di timur, Bojonegoro di selatan dan Rembang, Jawa Tengah di barat.
Sebagai kota kuno, Tuban adalah nilai historis dan budaya cukup. Fitur yang paling menonjol adalah keindahan pemandangan seperti pantai, gua, dan hutan, khususnya hutan jati.
Tuban sebelumnya merupakan pelabuhan penting di era Majapahit dan disebutkan dalam catatan Cina dari abad kesebelas. Kuno jangkar dari salah satu kapal Kubilai Khan dipertahankan dalam museum sejarah. Tuban diyakini telah Islamised sebelum penaklukan oleh Demak c. 1527. Bahkan setelah Islamisasi, ia tetap setia kepada Hindu-Buddha Majapahit di pedalaman [1] Makam Sunan Bonang, seorang Islam abad keenam belas misionaris – salah satu dari Wali Sanga yang terlibat dalam penyebaran awal Islam di Jawa, terletak. di Tuban. Situs ini merupakan tujuan penting bagi peziarah muslim.
sejarah
Nama kota telah diturunkan dari cerita berikut: sepasang mitos burung terbang dari Majapahit ke Demak menjatuhkan batu pusaka berharga di kota selanjutnya bernama Tuban berdasarkan frasa Jawa “Tiban watu”, yang berarti “batu jatuh dari langit “. Penjelasan lain mengacu pada banjir (“TU Banyu” berarti “air mengalir keluar”) yang terjadi ketika aristokrat sarjana Islam Raden Dandang Wacana memasuki Hutan Papringan, menemukan sumur tua di dekat pantai yang ajaib berisi air tawar. Nama ini selanjutnya diturunkan dari “Tubo”, yang berarti racun, sesuai dengan nama sebuah kecamatan Tubanese bernama Jenu sampai hari ini, yang membawa arti yang sama.
Sejarah resmi Tuban dimulai di era Majapahit di abad ke-13. Pernah ada upacara penting ketika raja Majapahit Ronggolawe dinobatkan sebagai kepala daerah Tuban. Ini diadakan pada 12 November 1293 dan tanggal yang telah menjadi peringatan Tuban, sehingga lebih kuno dari Surabaya. 700 Tuban ulang tahun dirayakan dengan parade grand dihiasi mengapung pada tahun 1993. Penyebaran Islam dipelopori oleh Sunan Bonang dan pengikutnya bernama Sunan Kalijaga, yang adalah anak dari pokok Tubanese pada abad ke-13.
ekonomi
Tuban terkenal dengan tembakau dan produksi kayu jati. PT Semen Gresik, perusahaan semen besar milik negara, membuka pabrik semen terbesar di Indonesia di Tuban pada tahun 1994. Sebuah pabrik petrokimia dioperasikan oleh Trans-Pacific Petrochemical Indotama (TPPI) dibuka pada tahun 2006 setelah beberapa tahun penundaan
Ekonomi
Tuban terkenal dengan tembakau dan produksi kayu jati. PT Semen Gresik, perusahaan semen besar milik negara, membuka pabrik semen terbesar di Indonesia di Tuban pada tahun 1994. Sebuah pabrik petrokimia dioperasikan oleh Trans-Pacific Petrochemical Indotama (TPPI) dibuka pada tahun 2006 setelah beberapa tahun penundaan
Pariwisata

Tuban terkenal dengan batik yang unik, yang dikenal sebagai Batik Gedog. Motif khas adalah hewan laut dalam warna gelap seperti biru dan ungu. Ada sebuah kuil tradisional Cina bernama Klenteng oleh pantai, yang dikunjungi oleh wisatawan lokal dari Surabaya dan sekitarnya, terutama saat Imlek, Tahun Baru Cina dirayakan.

Tuban dikenal sebagai “Kota Seribu sebuah Gua” karena ada begitu banyak gua di daerah tersebut, yang mengandung stalagtites dan stalagmit. Gua terkenal seperti Goa Akbar dan Goa Maharani (yang berisi patung pra-dibentuk canggih diyakini alami oleh muda dan tua) yang terletak dekat kota. Selain itu, ada banyak situs rekreasi banyak dikunjungi, seperti Goa Ngerong, kolam renang alami yang disebut Pemandian Alam Bektiharjo, air terjun bernama Air Terjun Nglirip, dan pantai dan dermaga untuk pasangan muda, Pantai Boom.
Tuban juga terkenal karena tuak minuman nya, tuak kuat diambil dari pohon Aren (disebut uwit bogor) bertugas di mug bambu besar yang disebut centak. Historis, tuak digunakan Tubanese sebagai senjata strategis melawan penjajah kolonial, yang tidak mampu untuk melawan saat mabuk. Its varietas non-alkohol bernama Legen diminum oleh perempuan dan anak-anak. Tuak dan jenis gin bernama arak juga disajikan di pesta dansa tradisional yang dikenal sebagai Tayuban atau Sindiran, di mana berat yang dibuat-buat dan empuk wanita penghibur disebut waranggono menyanyikan lagu-lagu satir dan menari dengan membayar laki-laki sampai subuh, disertai dengan kecil gamelan. Gerakan tari adalah versi vulgarised gaya tari istana Jawa Tengah dikenal sebagai Srimpi. Salah satu yang paling terkenal dari penghibur, Nyi Sumini, terpilih sebagai salah satu dari lima wakil untuk tampil di Jakarta taman Taman Mini Indonesia Indah. Salah satu band paling terkenal dan produktif di Indonesia pop, Koes Plus, berasal dari Tuban.
Hotel yang paling mewah di kota, Mustika Hotel terbakar ke tanah ketika kerusuhan pecah setelah salah satu calon menuduh lawan-lawannya memiliki membingkai hasil pemilihan lokal untuk memutuskan siapa yang akan menjadi bupati berikutnya atau Bupati. Calon wanita pertama dalam sejarah Tuban, Haeny Relawati, memenangkan dan penghasut dari kerusuhan telah dipenjarakan.
Hanya untukmu
Walau begitu singkat pertemuan ini…..
Aku sangat bersyukur
karena menyisakan sepenggal kisah yang tak akan hilang di benakku…
Aku selalu ingin mendekapmu…menatapmu….
Dan aku selalu ingin terjaga untuk cintamu…
Hanya padamu cinta ingin ku akhiri…..
Hingga di napas terakhirku….

Rahasia cinta ku
Hatiku mulai terasa penat…..
Dan aku sudah tak mampu lagi berharap….
Rasa kecewaku padamu menghapus hadirmu di jiwaku….
Pada siapa aku bersandar untuk luka cinta yang aku sendiri sudah
tak kuasa lagi menanggung beban cinta ini…
Aku telah jatuh tanpa daya….
Hatiku telah sakit…..
Tinggallah sepi yang tersisa ketika akhirnya aku tak bersama cintamu lagi…

Kusadari
Aku telah lelap dalam tidur tanpa mimpi…
Dan berusaha menyadari semua telah berakhir pada mimpi ku kemarin….
Hingga malam ku lewati tanpa angan dan khayal lagi….
Tinggallah sebuah kenangan tentangmu saat raga kita bertemu….

Kuharap cinta
Pada satu jiwa aku ingin bercerita tentang segala derita batinku…
Derita yang tercipta oleh waktu…
Yang tiada kusadari akhir dari kisah cintaku bersamanya…
Kucoba teduh dalam satu hiba…
Semoga kau tetap terbaik dan terindah yang ku temui dalam perjalanan hidupku…
by osi
Luv u
Aku selalu berharap menemukan kebahagiaan bersamamu…
Seperti janji setia pepohonan yang meneduhkan alam ini…
Aku akan setia untuk hati yang ku yakini…
Tak peduli meski hanya bayang bayang semu yang ku dekap…
Hanya padamu cinta ingin ku akhiri…
by osi
Syair cinta untukmu
Aku mulai terbiasa dengan semua yang ada padamu….
keluh kesahmu dan derita batinmu….
Dimataku kamu bukan sekedar teman biasa…..
Dimataku kamu punya makna tersendiri…..
Entah apa….aku masih belum mengerti….
Bersyukur aku bisa mengenalmu
yang bagiku kamu mempunyai makna terdalam dihatiku…
Hingga aku merenungkannya dimalam ini….
di suasana hati yang aku tidak mengerti arti semua ini….

Lelap dalam sepi
Aku menunggu kemana dunia berpihak di senja ini….
Tak ada angin yang menghembuskan beritamu…
Selain bisikmu yang kutemui di sisa mimpiku semalam…
Sebuah mimpi yang menyisakan gelisah dan rindu yang tak akan pernah mati….
Menyibak asmara yang terus menanti tanpa henti…
Oh dunia…dapatkah aku berjumpa dengannya

Menunggu
Mengenang semua tentangmu…
adalah satu hal yang paling indah yang dapat ku lakukan di saat ini…
Disaat aku sendiri…disaat sepi menghampiri…
Disaat tak ada lagi cinta untukku…
Hanya keikhlasan hati yang dapat membuat aku bertahan menunggumu…
walau ku tak tahu apakah kamu akan kembali padaku…

” RapuH “
Aku mulai enggan tuk tegar,
Aku mulai lelah bersabar,
Aku mulai jenuh diam…..
Sungguh !
Aku mulai marah,mulai menyesal….
Biarlah hujan membasahi kerontang jiwaku,
Biarkan badai mengamuk d hatiku…
Serasa ribuan duri menusuk, meninggalkan luka…
Bertambh waktu kian menganga…
Tak berdaya,terluka…menunggu batas kehidupan berakhir.

CINTA
Cinta
Kepercayaan merupakan ketenangan hati
Cinta
Penantian merupakan penderitaan hati
Cinta
Ada kerinduan,harapan,dan impian
Cinta
Disana ada kesetiaan dan penghianatan
Cinta
Tempat kau dan aku berada……….

Aku Merasakannya….
Aku merasakan kehadiranNya,
saat tak berdaya,dan terpuruk.
Aku merasakan kehadiranNya,
saat merasa sakit,
sungguh aku merasakan kehadiranNya….
di setiap saat hidupku…
” SouL “
Keheningan seperti di dasar samudera
jiwa yang baru,
udara mengalir bagaikan air…
cahaya berayun bagaikan angin…
Aku sama dengan semua makhluk langit dan bumi,
kamu adalah jiwa curahan hatiku
kamu untuk menghidupkan kembali jiwaku.

Waktu
Aku pernah berpikir….
biarkanlah waktu yang akan menyembuhkan segala luka dan kesedihan.
Ternyata aku salah,…
Waktu tidak akan bisa menyembuhkan.
Tapi,… belajar berdamai dengan hati,
aku yakin rasa sakit dan kesedihan akan berlalu.
hanya saja mungkin membutuhkan waktu….

” Tanda kasih “
Aku benci ,…
pada setiap kalimatmu yang slalu benar !
Aku benci,…
pada setiap pertemuan yang tak terlupakan.
Benci,…
pada rasaku yang tak terelakkan.
Sungguh aku kalah,
saat ku menyadari aku tergila-gila pada caramu mencintaiku

” Sebait saja “
untuk penghuni garbaku…
aku lelah berlari,
tak sanggup bersembunyi,
aku tunduk pada megahnya cintamu padaku.
Usah kau lepaskan ikatannya.
Tanpanya kau takkan sempurna,tanpamu ku tiada… 

” Tulisanku “
Kemarin kemabukan menghantarkanku ke pintu cinta,
tapi hari ini tak bisa kutemukan,
pintu maupun rumahnya…
Tahun lalu aku punya dua sayap;
ketakutan dan harapan.
hari ini,aku tak tahu tentang sayap
tak tahu bagaimana terbang
tak tahu takutku yang hilang.

Berpura-puralah,….
Berpura-puralah mencintaiku,
hingga tumbuh cinta yang tak menyisakan ruang bagi nafsu.
berpura-puralah mencintaiku,…
hingga ada cinta yang dapat menggantikan cintamu.
berpura-puralah mencintaiku,
hingga cintaku lenyap bersama angin,
yang mengirim doa-doa malam.
berpura-puralah mencintaiku…
hingga aku bertemu dengan pemilik cinta.

Aku menunggu
Beribu-ribu siang dan berjuta-juta malam
aku menunggumu seperti ini,
merasakan kau datang mencariku,
merasakan bertemu denganmu…
kalau misalnya aku mati,
lalu terlahir kembali jadi serangga kecil,
aku akan mencarimu…
kemudian,tanpa harus menghisap darah manismu aku akan setia…
Meskipun misalnya suatu saat tanganmu itu merenggut nyawaku sebagai serangga.

” ReSaH “
Ketika kemarau terasa begitu membakar,
aku disini terbakar panasnya
Peluhku begitu menyiksa,
Tiada kesejukan yg mampu mendinginkan kalbuku
Tidak juga lautan samudra yg membiru,
Atau aliran sungai yg tenang�
Tak ada yg bisa menghadirkan �
tiada jg yg mampu membangkitkan,
Kehampaan bagai ditepian karang,saat terjalnya
Meremukkan sendi2 ku…
Akhh,….
aku lebih memilih menepi dan pergi,
tak ada apapun disini.
kisahmu dan aku,
hanya menyisakan kuyup hatiku
kubuang sgala gejolak kalbuku,
kutepis engkau jauh,
kau yg pernah menghuni kerajaan hatiku,
meski,… tahtamu hingga kini tak jua berpenghuni…

” Sekali lagi tentang Rindu,…. “
aku telusuri selasar kau dan aku,
enggan beranjak dari angan tentangmu
akhh,…
rasa ini memerahkan pipiku,
menghangatkan hatiku,
meski setitik pilu menyelusup,
mengikis kesabaran…
Sekali lagi tentang rindu,….
rinduku padamu yg tak habis-habis
by Duniaku (love & life)www. irmasenja.blogspot.com
” KoSoNg “
Tak kukira senyap ini sejak kau tiada
ruang lapang dalam bingkai jiwa
Sunyi….
rapuh laksana rerumput dalam badai
aku tercenung,merenung…
Kukira ku tak lagi rasakan pilu
ketika kau goreskan luka dalam kalbuku
tak sudiku menghamba…
Kosong….
takkan ada lembayung di langit senjaku
kosong….
tak ada lagi senandungmu dalam simphony

SomethiNg,…..
Jangan memintanya menjadi kabut,
Ketika jiwanya benderang.
Biarkanlah sesuatu yg enggan kau sebut,�
Sesuatu yg tak Nampak,
Yang mampu menembus sgala ruang dan waktu
Sesuatu yg mampu,
Menjadikan langit gelap berwarna biru�.
Rinai hujan bermandi cahaya,
Kuntum bunga merekah,
Pipi nan ranum memerah,
Dan jiwa-jiwa terbang melayah�
Sesuatu yg membebaskanmu,…menembus mega-mega.
by Duniaku (love & life)www. irmasenja.blogspot.com

Asal-usul Batik Tulis Gedog Tuban

larwongo1Keberadaan profesi pengrajin batik tulis tradisional sekarang ini hampir-hampir merupakan pekerjaan yang telah banyak ditinggalkan oleh banyak orang, karena ketrampilan yang dibutuhkan dianggap tidak sebanding dengan pendapatan yang diperoleh dari pekerjaan sebagai pengrajin batik tulis, sehingga hanya dari tangan-tangan terampil para pengrajinlah kita dapat menikmati suatu karya budaya yang bernilai seni tinggi.
Batik tulis tradisional Tuban adalah suatu karya budaya yang keberadaannya sampai sekarang masih diterima oleh masyarakat.sebab disamping nilai estetik yang ditampilkannya cukup tinggi, juga kandungan nilai budaya dalam karya ini tampak jelas, sehingga batik tulis tradisional Tuban ini merupakan suatu produk yang memiliki kekhasan tersendiri.
Mengingat semakin menipisnya kemauan anggota masyarakat menekuni profesi ini karena dianggap tidak komersil, maka potensi dan keberadaan produk tradisonal ini perlu dilestarikan bahkan perlu dikembangkan.
Dengan didirikannya Tubanstore, semoga para pengrajin bisa melihat bahwa, profesi ini tidaklah seperti yang dibayangkannya, sebab Tubanstore ingin memperkenalkan batik tulis baik lokal maupun internasional, sehingga batik tulis tradisonal tuban ini semakin berkembang dan kelestariannya tetap terjaga dan tidak hanya itu, tetapi juga dapat memperkaya serta mentransformasikan karya budaya ini ke alam modern.
Sejarah Batik Tulis Tradisonal Tuban
Tuban sebagai salah satu wilayah di bagian Timur dari pulau jawa, memiliki satu corak kebudayaan yang unik, mengapa? Karena dalam sejarah wilayah ini telah masuk 3 tata nilai kebudayaan yang saling mempengaruhi, dan sampai sekarang kebudayaan ini masih tetap eksis dan sama-sama berkembang, tanpa membuat salah satu kebudayaan ini tersingkir. Ketiga kebudayaan tersebut adalah
1. Jawa, yang meresap saat wilayah ini dalam kekuasaan jaman Majapahit (abad XII-XIV)
2. Islam, karena diwilayah ini hidup seorang ulama yang ternama yaitu Sunan Bonang (1465-  1525 M)
3. Tiongkok(cina), karena di Tubanlah para sisa lascar tentara kubalai khan melarikan diri dari kekalahannya pada saat menyerang Jawa di awal abad XII, hingga kini masyarakat keturunan ini banyak bermukim di Tuban.
Proses interaksi ketiga kebudayaan ini berlangsung sekian lamanya hingga sekarang dan sangat mempengaruhi pola kehidupan masyarakat Tuban sampai kini.
Motif Batik Tulis Tradisional Tuban, apabila di cermati, terlihat betapa motif-motif tersebut sangat dipengaruhi nilai-nilai budaya jawa, islam, dan tiongkok. Gambar-gambar burung pada motif batik tulis Tuban jelas terlihat pengaruh dari budaya tiongkok, karena gambar burung yang dimotifkan pada batik tulis tersebut Nampak adalah burung”Hong”yang jelas tidak terdapat di wilayah Tuban.
Sedang pada motif bunga jelas terlihat adalah motif-motif tradisional yang sejak lama dibuat dihampir seluruh wilayah pulau Jawa. Sedangkan pengaruh islam pada motif batik tulis Tuban terlihat pada motif dengan nama yang religious seperti kijing miring.
Dahulu batik tulis ini hanya digunakan untuk upacara-upacara tradisional masyarakat Tuban seperti sedekah bumi, pernikahan, pemakaman.
Pada perkembangan jaman, sekarang ini penggunaan batik tulis Tuban tidak hanya untuk upacara-upacara adat, namun telah meluas pada penggunaannya seperti ; taplak meja, sarung bantal, dekorasi, hiasan dinding, model baju modist baik untuk pria dan wanita.
Dari hal-hal tersebut diatas jelaslah bahwa batik tulis tradisional Tuban yang memiliki ciri khas yang unik sangat perlu untuk dilestarikan keberadaannya apalagi potensi pengembangannya sangat prospektif.
Proses Pembuatan Batik Tulis Tradisional Tuban
Batik Gedog Tulis Tradisonal (kain katun):
1. Kain katun
2. Diputihkan, dicuci
3. Dijemur sampai kering
4. Dilengkreng/dipola
5. Isen-isen
6. Ditembok
7. Dicelup dengan warna dasar
8. Diangin-anginkan hingga kering
9. Isen-isen
10. Celup warna yang dikehendaki
11. Diangin-anginkan
12. Dilorot, untuk memisahkan malam
13. Diangin-anginkan hingga kering
Proses Batik Gedog Tulis Tradisional pada kain katun memerlukan waktu 3-4 hari kerja, dan apabila musim hujan, bisa memakan waktu lebih lama lagi.
Batik Gedog Tulis Tradisonal (kain tenun):
1. Benang Lawe, sebagai bahan baku
2. Benang direbus untuk menghilangkan lemak
3. Dijemur sampai kering
4. Dikanji dengan tepung jagung/tepung kanji
5. Disikat dengan sabut kelapa
6. Di dihani, untuk menentukan panjang dan lebar kain
7. Memasukkan benang dalam sisir ; dimasukkan dalam teropong, digulung dipalet/pemaletan
8. Ditenun
9. Kain Lawon
10. Diputihkan, dicuci
11. Dijemur sampai kering
12. Dilengkreng/dipola
13. Isen-isen
14. Ditembok
15. Dicelup, dengan warna dasar
16. Diangin-anginkan hingga kering
17. Isen-isen
18. Celup warna yang dikehendaki
19. Diangin-anginkan
20. Dilorot, untuk memisahkan malam
21. Diangin-anginkan hingga kering
Proses Batik Gedog Tulis Tradisional pada kain tenun memerlukan waktu 14-18 hari kerja, dan apabila musim hujan, bisa memakan waktu lebih lama lagi.
Jenis Batik Gedog
Keistimewaan batik gedog, bukan hanya proses pembuatannya, tetapi juga motifnya seperti ganggeng, kembang randu, kembang waluh, cuken, melati selangsang, satriyan, kijing miring, likasan kothong, guntingan, panjiori, kenongo uleren, panji krentil, panji serong, dan panji konang. Tiga motif batik terakhir dahulu kala konon hanya dipakai pangeran. Batik motif panji krentil berwarna nila justru diyakini bisa menyembuhkan penyakit.
Potensi daerah penghasil Batik Gedog
Pada awalnya batik tulis tradisional ini hanya dikenal didalam suatu wilayah kecamatan bernama kerek, khusunya didesa Margirejo, desa Gaji, desa Kedongrejo dan desa Karanglo. Karena memang dikecamatan kerek inilah pertama kali orang mulai memintal benang dan menenun kain. Dalam perkembangannya desa-desa lain yang kemudian juga ikut menghasilkan batik tulis tradisional ini antara lain desa karang, desa prunggahan kulon kecamatan semanding dan desa Sumurgung kecamatan Tuban.
Kegiatan kerajinan batik tulis tradisional Tuban ini dikerjakan oleh suatu kelompok-kelompok kerja, biasa disebut unit usaha, yang beranggotakan beberapa orang pengrajin batik tulis.
Penyakit tumbuhan cabe 
Semua tahapan pertumbuhan tanaman mungkin akan terpengaruh, termasuk tahapan pasca panen. Gejala-gejala terjadi terutama pada pematangan buah di mana sering terjadi buah menyentuh tanah atau tanaman pokoknya. Buah masak ada yang kecil, depresi melingkar cekung hingga 30 mm. Pusat luka menjadi coklat dan jaringan di bawahnya lebih ringan berwarna, dihiasi dengan banyak tubuh buah berwarna gelap dari jamur yang membentuk cincin konsentris. Daerah berwarna kehitaman pada permukaan di bagian tengah dari lpuat luka terdiri dari massa besar spora jamur.
Buah-buahan berwarna hijau juga mungkin terinfeksi tetapi gejala-gejala yang diperkirakan tidak akan muncul sampai buah  dalam kondisi matang pada waktu panen. Infeksi seperti ini disebut dalam istilah 'laten'. Buah muda terinfeksi oleh Acutatum c. dapat memiliki gejala  seperti yang  terlihat. Daun dan batang gejala muncul kecil, tidak teratur, berbentuk bintik-bintik abu-abu-coklat dengan tepi berwarna coklat tua. Di antara virus colletotrichum spp. yang mempengaruhi merica, virus c. gloeosporioides memiliki infeksi penyakit terluas di antara tanaman inang solanaceous dan berbagai bio tipe telah dilaporkan pada inang Acutatum c. telah menyebabkan buah dan kerusakan daun  tanaman lada di daerah tropis dan termasuk laporan mengenai virus coccodes c. adalah spesies paling agresif dan lebih sering ditemukan di daerah beriklim sedang. Secara umum, gejala-gejala penyakit yang disebabkan oleh berbagai spesies Colletotrichum adalah sama dan tindakan analisis mikroskopis diperlukan untuk mengidentifikasi spesies

Kondisi Perkembangan Penyakit

ConditionVirus patogen ini timbulnya dari semenjak pembibitan dan bertahan pada inang lainnya seperti tanaman Solanaceous lainnya (tomat, kentang, terong), mentimun dan tanaman lainnya yang telah banyak dibudidayakan dan gulma. Patogen ini juga tahan hidup di dalam puing tanaman dan gulma. Di dalam beberapa kasus (misalnya virus Coccodes c) berkembang dalam struktur jamur yang  kuat atau Sclerotia. Patogen akan bertambah jumlahnya jika dilakukan penanaman terus menerus untuk tanaman lada, tomat atau kentang. Bentuk siklus sekunder penyakit antraknos selama musim pertumbuhan penyakit, muncul dari spora yang dihasilkan pada buah atau daun tanaman yang sakit. Guyuran air 'splash' atau ''wind-driven rain' manjadi faktor pendorong penyebaran spora jamur atau mikrosklerotia pada partikel tanah. Luka pada buah tidak berpengaruh apa-apa tapi kadar kebasahan mejadi pemicu berkembanganya spora dan menjadi sumber infeksi.
Suhu optimum untuk terjadinya infeksi buah adalah pada 20 - 24° C dengan kondisi kelembaban permukaan buah yang cukup, meskipun infeksi juga dapat terjadi dari 10 - 30° C. Namun, semakin lama periode kelembaban permukaan buah, maka makin besar keparahan penyakit antraknosa. Buah yang berada pada atau dekat dengan permukaan tanah adalah yang paling mungkin terkena infeksi melalui kontak tanah akibat guyuran hujan atau secara langsung. Bentuk irigasi 'Overhead' akan mendukung terjadinya pengembangan antraknos karena kelembaban relatif meningkat dan peningkatan di saat terjadinya periode pengembunan (Dew Season).

Pengendalian

Control 1Pilih bibit dari buah yang bebas dari penyakit antraknosa atau tindakan pengobatan benih dengan fungisida. Perlakuan dengan air hangat diperlukan untuk menghancurkan jamur benih. Rendam biji pada suhu 52° C selama 30 menit. Selanjutnya, masukkan bibit - bibit itu (dalam kondisi hangat) ke dalam air dingin, keringkan di atas kertas dan tabutkan dengan debu 'thiram'. Bibit- bibit yang baru dipanen dapat lebih tahan pada perlakuan panas daripada bibit yang berumur satu atau dua tahun.
Pergunakan tanaman transplant yang sehat. Sanitasikan alat-alat flat jika ingin dipergunakan kembali untuk produksi tanaman transplant. Fumigas yang memiliki jangkauan spekturm yang luas dapat dipergunakan untuk tanah dalam tempat-tempat bibit  untuk mengontrol pathogen  dan penggunaan kembali secara berkala tahunan bisa jadi penting jikalau re - kontaminasi kembali terjadi.
Hindari penggunaan tanaman kentang, kedelai, tomat, terung, dan cucurbits sebagai tanaman yang hedak dipergunakan sebagai rotasi tanaman. Gantikan dengan tanaman non solanaceous selama tiga tahun. Mulsa juga dapat dipergunakan untuk mengurangi cipratan ke buah dan daun yang letaknya lebih rendah. Minimalkan atau hindari irigasi 'overhead' untuk mengurangi periode basah pada tanaman. Pemanenan segera dilaksanakan setelah matang karena antraknosa berkembang lebih siap di saat - saat seperti itu. Gulma secara teratur dan menghindari melukai buah. Penuhi tanah dengan puing tanaman yang telah membusuk sepenuhnya sebelum dilakukannya proses penananam lagi. Jika diketahui hanya beberapa tanaman dipengaruhi oleh penyakit ini, tanaman yang terkena penyakit dapat dihapus dari lapangan dan dibuang saja. Hindari cara menanam tanaman yang tumpang tindih di dekatnya. Gunakan fungsida yang bersifat mencegah ketika mulai berbuah dan ini akan mencegah atau paling tidak menguarngi terkena penyakit.  Pencegahan dengan fungisida ini tergantung dari dosi yang dipergunakan dan cakupan tanamannya. Nanti beberapa tanaman yang bersifat resisten dapat segera diketahui  dan selanjutnya cek dengan agen setempat untuk tanaman - tanaman yang dapat tahan penyakit ini.

Kenali Gejala Penyakit Antraknose

Identify Antracnose
Lembek dan daerah luka menjorok ke dalam, terkadang mencapaiu kedalaman diameter 4 cm pada tanaman yang sudah matang. Perhatikan daerah lingkarang luka buah yang berbentuk jaringan jamur pada buah.
 Penyakit Rokok

Penyakit Merokok -15 Penyakit yang Disebabkan Oleh Rokok - Penyakit Berbahaya dan Mematikan Akibat Merokok. Merokok Dapat menyebabkan impotensi, gangguan kehamilan dan janin.(itu kata-kata yang terdapat dalam bungkus rokok.hehee).Rokok dan asapnya diketahui bisa menyebabkan berbagai macam penyakit yang beberapa diantaranya bahkan terbilang mematikan.


15 Penyakit yang Disebabkan Oleh Rokok
 Penyakit yang Disebabkan Oleh Merokok
15 Penyakit yang Disebabkan Oleh Rokok

Penyakit yang disebabkan oleh merokok.
Umumnya tidak ada satu pun organ di dalam tubuh yang tidak terpengaruh oleh asap rokok, karenanya hampir semua bagian tubuh bisa rusak oleh rokok. Hal ini karena di dalam satu batang rokok mengandung 4.000 senyawa kimia yang 40 diantaranya termasuk racun (toksik) atau karsinogenik (bisa menyebabkan kanker).

Berikut ini daftar 15 penyakit yang disebabkan oleh rokok :

1. Kanker paru
Diketahui sekitar 90 persen kasus kanker paru diakibatkan oleh rokok. Hal ini karena asap rokok akan masuk secara inhalasi ke dalam paru-paru. Zat dari asap rokok ini akan merangsang sel di paru-paru menjadi tumbuh abnormal. Diperkirakan 1 dari 10 perokok sedang dan 1 dari 5 perokok berat akan meninggal akibat kanker paru.

2. Kanker kandung kemih
Kanker kandung kemih terjadi pada sekitar 40 persen perokok. Studi menemukan kadar tinggi dari senyawa 2-naphthylamine dalam rokok menjadi karsinogen yang mengarah pada kanker kandung kemih.

3. Kanker payudara
Perempuan yang merokok lebih berisiko mengembangkan kanker payudara. Hasil studi menunjukkan perempuan yang mulai merokok pada usia 20 tahun dan 5 tahun sebelum ia hamil pertama kali berisiko lebih besar terkena kanker payudara.

4. Kanker serviks
Sekitar 30 persen kematian akibat kanker serviks disebabkan oleh merokok. Hal ini karena perempuan yang merokok lebih rentan terkena infeksi oleh virus menular seksual.

5. Kanker kerongkongan
Studi menemukan bahwa asap rokok merusak DNA dari sel-sel esofagus sehingga menyebabkan kanker kerongkongan. Sekitar 80 persen kasus kanker esofagus telah dikaitkan dengan merokok.

6. Kanker pencernaan
Meskipun asap rokok masuk ke dalam paru-paru, tapi ada beberapa asap yang tertelan sehingga meningkatkan risiko kanker gastrointestinal (pencernaan).

7. Kanker ginjal
Ketika seseorang merokok, maka asap yang mengandung nikotin dan tembakau akan masuk ke dalam tubuh. Nikotin bersama dengan bahan kimia berbahaya lainnya seperti karbonmonoksida dan tar menyebabkan perubahan denyut jantung, pernapasan sirkulasi dan tekanan darah. Karsinogen yang disaring keluar dari tubuh melalui ginjal juga mengubah sel DNA dan merusak sel-sel ginjal. Perubahan ini mempengaruhi fungsi ginjal dan memicu kanker.

8. Kanker mulut
Tembakau adalah penyebab utama kanker mulut. Diketahui perokok 6 kali lebih besar mengalami kanker mulut dibandingkan dengan orang yang tidak merokok, dan orang yang merokok tembakau tanpa asap berisiko 50 kali lipat lebih besar.

9. Kanker tenggorokan
Asap rokok yang terhirup sebelum masuk ke paru-paru akan melewati tenggorokan, karenanya kanker ini akan berkaitan dengan rokok.

10. Serangan jantung
Nikotin dalam asap rokok menyebabkan jantung bekerja lebih cepat dan meningkatkan tekanan darah. Sedangkan karbon monoksida mengambil oksigen dalam darah lebih banyak yang membuat jantung memompa darah lebih banyak. Jika jantung bekerja terlalu keras ditambah tekanan darah tinggi, maka bisa menyebabkan serangan jantung.

11. Penyakit jantung koroner (PJK)
Sebagian besar penyakit jantung koroner disebabkan oleh rokok dan akan memburuk jika memiliki penyakit lain seperti diabetes melitus.

12. Aterosklerosis
Nikotin dalam asap rokok bisa mempercepat penyumbatan arteri yang bisa disebabkan oleh penumpukan lemak. Hal ini akan menimbulkan terjadinya jaringan parut dan penebalan arteri yang menyebabkan arterosklerosis.

13. Penyakit paru obstruktif kronik (PPOK)
Kondisi ini menyebabkan aliran darah terhalangi sehingga membuat seseorang sulit bernapas, dan sekitar 80 persen kasus PPOK disebabkan oleh rokok. Kondisi ini bisa menyebabkan terjadinya emfisema (sesak napas akibat kerusakan pada kantung udara atau alveoli) dan bronkitis kronis (batuk dengan banyak lendir yang terjadi terus menerus selama 3 bulan).

14. Impotensi
Bagi laki-laki berusia 30-an dan 40-an tahun, maka merokok bisa meningkatkan risiko disfungsi ereksi sekitar 50 persen. Hal ini karena merokok bisa merusak pembuluh darah, nikotin mempersempit arteri sehingga mengurangi aliran darah dan tekanan darah ke penis. Jika seseorang sudah mengalami impotensi, maka bisa menjadi peringatan dini bahwa rokok sudah merusak daerah lain di tubuh.

15. Gangguan medis lainnya
Beberapa gangguan medis juga bisa disebabkan oleh rokok seperti tekanan darah tinggi (hipertensi), gangguan kesuburan, memperburuk asma dan radang saluran napas, berisiko lebih tinggi mengalami degenerasi makula (hilangnya penglihatan secara bertahap), katarak, menjadi lebih sering sakit-sakitan, menimbulkan noda di gigi dam gusi, mengembangkan sariawan di usus serta merusak penampilan.

Osaka

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Langsung ke: navigasi, cari
Kota Osaka (大阪市 Ōsaka-shi?) adalah kota ketiga-terbesar di Jepang, dengan populasi 2,7 juta orang.
Kota ini terletak di pulau Honshu, di mulut Sungai Yodo di Teluk Osaka. Kota ini adalah salah satu pusat industri dan pelabuhan utama, dan juga ibukota Prefektur Osaka dan bagian pusat dari daerah metropolitan Osaka-Kobe-Kyoto. Di sebelah timur, Osaka bertetangga dengan Kyoto dan Nara, dan di sebelah barat dengan kota Kobe. Osaka merupakan bagian dari wilayah Kansai.
Osaka merupakan sebuah metropolis air, dengan sungai-sungainya dan jumlah jembatan terbanyak di Jepang sampai tidak terhitung jumlahnya. Menurut orang Jepang, ada "808 bangunan jembatan" di Osaka. Konon bagi orang Jepang, angka "808" merupakan jumlah yang sangat banyak, dan sama artinya dengan tidak terhitung. Sebenarnya jumlah jembatan yang ada di Osaka adalah 790, di antaranya, 761 jembatan yang dikelola oleh pemerintah kota Osaka.
Ada dua pusat kota di Osaka, yakni Umeda di sebelah utara, dan Namba di sebelah selatan. Kedua pusat kota ini dihubungkan oleh jalan utama yang bernama Midosuji. Kantor-kantor perdagangan, bank, dan konglomerat Jepang umumnya terpusat di sekitar Jalan Midosuji. Pemandangan Jalan Midosuji dengan daun-daun pohon Ginkgo yang menguning di musim gugur sangatlah indah.

Daftar isi

 [sembunyikan

[sunting] Sejarah

Letak Osaka di peta Jepang
Pada zaman dulu, Osaka yang dikenal sebagai Naniwa sudah menjadi pintu gerbang perdagangan internasional sejak sekitar abad ke-5. Pelabuhan Naniwazu merupakan pintu masuk ke Jepang kuno di periode Tumulus (709 AD) di saat perdagangan dengan Tiongkok dan semenanjung Korea mencapai puncaknya. Dari Naniwazu masuk teknologi pembuatan keramik, pertukangan, dan agama Buddha yang dibawa masuk dari Tiongkok dan Korea.
Sebagai kota pelabuhan, peran Naniwazu adalah sebagai pusat transportasi. Dari gudang-gudang besar yang berada di Naniwazu, barang dagangan diangkut melalui sungai Yodo menuju ibu kota yang pada saat itu berada di Nara dan kemudian dipindah ke Kyoto.
Walaupun tidak berlangsung lama, Osaka pernah menjadi ibukota Jepang kuno di zaman Naniwa (pertengahan abad ke-7 sampai pertengahan abad ke-8). Kaisar Nintoku membangun Istana Naniwa dan menamakan kota tempat istananya sebagai Naniwa no miya (Ibukota Naniwa). Kejayaan Naniwa dapat dibuktikan dengan ukuran luas makam Kaisar Nintoku di kota Sakai.
Kekacauan akibat perang berkelanjutan yang dimulai sejak akhir zaman Kamakura sampai zaman Istana Utara dan Selatan membawa kehancuran Naniwa. Pada tahun 1532, pendeta Buddha yang bernama Rennyo mendirikan kuil Ishiyama Honganji di lokasi yang sesuai dengan keadaan tanahnya dinamakan Osaka (大坂; tanjakan besar). Penduduk mulai bermukim di lokasi sekitar kuil yang merupakan cikal bakal sebuah kota yang kemudian dikenal dengan nama Osaka.
Pada tahun 1583, Toyotomi Hideyoshi berhasil menjadi pemersatu Jepang dan membangun istana yang diberi nama Istana Osaka di lokasi reruntuhan kuil Osaka Honganji . Pemukiman penduduk di sekitar Istana Osaka akhirnya meluas menjadi kota pusat ekonomi dan pemerintahan yang bernama Osaka.
Sesudah meninggalnya Toyotomi Hideyoshi dan jatuhnya Istana Osaka, shogun Tokugawa Ieyasu memindahkan pusat pemerintahan Jepang ke Edo. Pemerintahan yang disebut Keshogunan Edo membangun kembali istana dan kota Osaka.
Di zaman Edo, di Osaka dibangun kawasan pergudangan, kanal-kanal, dan jembatan-jembatan yang mendorong lajunya perdagangan. Pada saat itu, Osaka dikenal sebagai "Dapur Negeri" (Tenka no Daidokoro) karena Osaka merupakan pusat distribusi bahan makanan untuk seluruh Jepang. Harga beras untuk seluruh Jepang dipatok berdasarkan harga beras Pasar Beras Dojima yang ada di Osaka.
Pemerintah Keshogunan Edo mengutus polisi keshogunan kota Osaka (Osaka-cho Bugyo) untuk membagi pemukiman penduduk berdasarkan lokasinya: Rukun Utara (Kita-gumi), Rukun Selatan(Minami-gumi), dan Rukun Temma (Temma-gumi). Rukun Utara dan Rukun Selatan berada di distrik yang sekarang disebut Chuo-ku sedangkan Rukun Tenmangu berada di sekitar kuil Osaka Temmangu yang terletak di distrik Kita-ku. Pada saat itu, Osaka disebut dengan nama Osaka san-go (tiga distrik Osaka) karena merupakan gabungan dari tiga rukun penduduk.
Sesudah Restorasi Meiji (1868) selesai, pemerintahan Meiji membentuk Prefektur Osaka yang terdiri dari kota Osaka san-go dan wilayah yang ada di sekelilingnya. Nama kota juga dikembalikan seperti semula, menjadi Osaka (大阪) tanpa akhiran "san-go," dan penggantian huruf kanji untuk kata "saka" yang digunakan untuk menulis kata Osaka. Berdasarkan peraturan pembagian wilayah Gun-ku-cho-son, kota Osaka kemudian dibagi menjadi 4 distrik: Kita-ku, Higashi-ku, Nishi-ku, dan Minami-ku.

[sunting] Demografi

Berdasarkan perkiraan data bulan Maret 2006:
  • luas wilayah kota: 222,11 kilometer persegi
  • total jumlah penduduk: 2.629.209 orang
  • penduduk laki-laki 1.279.888 orang
  • penduduk perempuan 1.349.321 orang
  • kepadatan penduduk 11,837 orang/km persegi.

[sunting] Pemerintahan

Kota Osaka dipimpin oleh seorang walikota.
Kota Osaka dibagi menjadi 24 ward/distrik (ku)

[sunting] Kebudayaan

Kue Takoyaki berisi gurita
Osaka terkenal dengan budaya Kuidaore (makan sepuasnya) yakni makan dan makan terus sampai tidak kuat makan lagi dan jatuh terlentang. Makanan khas Osaka adalah Okonomiyaki (goreng telur isi irisan kol dengan topping daging babi atau makanan laut), Takoyaki (goreng tepung bulat isi gurita), dan Kushikatsu (tusukan sayur atau daging dibungkus tepung roti lalu digoreng). Okonomiyaki, Takoyaki, dan Udon (mie dari tepung terigu) adalah contoh dari budaya Konamono (makanan dari tepung terigu) yang digemari orang Osaka.
Awa-okoshi (berondong beras manis) dan Konbu (rumput laut yang dikeringkan) adalah oleh-oleh khas Osaka.
Bagi orang Osaka dan juga bagi orang yang tinggal di Jepang bagian barat, kata "daging" (niku) tanpa menjelaskan jenisnya, berarti daging sapi. Di Osaka, kalau tidak dinyatakan sebelumnya, umumnya Sukiyaki berarti Sukiyaki daging sapi.
Orang Osaka terkenal sebagai pebisnis yang ulung. Setahun sekali sewaktu diadakan festival Tooka Ebisu (9, 10, 11 Januari), para pedagang dan pemilik bisnis di Osaka tidak akan melewatkan kesempatan berkunjung ke kuil Ebisu agar lancar dalam berbisnis. Kuil Ebisu yang paling terkenal di Osaka adalah Imamiya-Ebisu yang terletak di dekat mal Namba Parks.
Selain pintar dalam berdagang, orang Osaka juga cermat dalam berbelanja. Perempuan setengah umur dari Osaka (Osaka no Obasan) adalah stereotipe perempuan setengah umur penduduk Osaka yang cerewet, suka mengeluh, dan gigih menawar harga barang sampai semurah mungkin.
Orang Osaka umumnya suka bersikap terus terang, terbuka dan lebih banyak humor dibandingkan dengan orang Jepang pada umumnya. Keterbukaan ini menguntungkan Osaka sebagai pusat perdagangan internasional. Orang Osaka yang lebih banyak humor menjadikan Osaka sebagai kota yang menghasilkan pelawak-pelawak Manzai laris yang kemudian hijrah ke Tokyo dan menjadi pembawa acara di televisi. Pentas sandiwara komedi Yoshimoto Shin-kigeki merupakan hiburan asli Osaka yang terkenal ke seluruh Jepang.
Osaka adalah juga kota yang ramah terhadap pengendara sepeda. Seluruh pelosok kota dapat dicapai dengan sepeda, walaupun sepeda yang diparkir sembarangan menjadi masalah bagi pemerintah kota.
Perbedaan mencolok antara Osaka dengan kota-kota lainnya di Jepang adalah sisi tempat berdiri di tangga berjalan. Di Osaka, pengguna tangga berjalan harus berdiri di sebelah kanan, sedangkan sebelah kiri adalah jalur untuk mendahului. Orang Osaka bisa cepat dikenali dari sisi tempat berdiri sewaktu naik tangga berjalan. Kebiasaan berdiri di sisi kanan tangga berjalan dimulai sejak Pameran World Expo '70 yang dilangsungkan di Osaka.

[sunting] Transportasi

Osaka mempunyai penerbangan langsung dengan kota-kota besar di dunia. Bandar udara daerah Kansai bernama Bandara Internasional Kansai yang dibangun di atas pulau buatan. Bandar udara penerbangan domestik bernama Bandara Internasional Osaka yang terletak di kota Itami dan kota Toyonaka yang berbatasan langsung dengan Osaka.
Stasiun Shinkansen bernama Shin-Osaka. Jaringan kereta JR dan kereta swasta menghubungkan Osaka dengan kota-kota di daerah Kansai. Jalur kereta swasta Keihan dan Hankyu menghubungkan Osaka-Kyoto, jalur kereta Hanshin dan Hankyu menghubungkan Osaka-Kobe, jalur kereta Kintetsu menghubungkan Osaka-Nara serta Osaka-Nagoya, dan jalur Nankai menghubungkan Osaka-Wakayama.
Kapal feri lintas batas menghubungkan Osaka dengan Pusan di Korea Selatan dan Shanghai yang berangkat dari Osaka International Ferry Terminal yang terletak di Nanko, Osaka Bay Area.
Seluruh pelosok kota dapat dicapai dengan jaringan terpadu kereta bawah tanah dan bus kota yang dikelola oleh pemerintah kota. Kereta otomatis tanpa masinis yang disebut OTS (Osaka Port Transport System) merupakan sarana transportasi di wilayah sekitar pelabuhan Osaka.

[sunting] Tujuan Wisata

Daerah Dotombori
Kuil Shitennoji
Taman dan sungai yang ada di sekeliling Istana Osaka merupakan tempat untuk menikmati bunga Sakura (O-hanami) di musim semi. Kapal pesiar yang disebut Osaka Aqua-bus membawa wisatawan menyusuri sungai sepanjang Taman Sakuranomiya.
  • Namba dan Shinsaibashi
Daerah Namba dan Shinsaibashi merupakan daerah dengan toko-toko dan restoran yang paling ramai dikunjungi wisatawan di akhir pekan dan hari libur. Di sekitar jembatan Dotombori bisa disaksikan papan nama restoran berbentuk robot kepiting raksasa, ikan buntal raksasa dan papan reklame perusahaan permen Glico. Di daerah Namba terdapat mal yang dipadu dengan taman hijau bernama Namba Parks.
  • Aquarium Kaiyukan di Tempozan
Di dalam akuarium raksasa dipelihara ikan paus jenis Whale shark yang walaupun ukuran badannya raksasa, makanannya hanya udang-udang kecil. Akuarium ini membanggakan koleksi sekitar 580 jenis satwa laut kawasan Asia Pasifik.
Sebuah taman bermain yang besar di Osaka yang selalu penuh dengan pengunjung di akhir pekan dan waktu liburan anak-anak sekolah.
  • Umeda
Di Umeda terdapat jaringan toko-toko di bawah tanah terbesar di Jepang yang menghubungkan pusat perbelanjaan besar Hankyu, Hanshin, dan Daimaru.
  • Tenjinbashi Shopping Street
Pusat perbelanjaan terpanjang di Jepang yang menempati lokasi yang panjangnya 2,6 kilometer.
  • Menara Tsutenkaku
Menara ini merupakan simbol Osaka sekaligus kebanggaan penduduk Osaka di zaman dulu. Di sekeliling menara bisa dilihat pemandangan sudut kota lama yang hampir tidak pernah berubah sejak berpuluh-puluh tahun yang lalu.
  • Kebun Binatang Tennoji
Lesser Panda dan Koala merupakan kebanggaan kebun binatang Tennoji yang terletak di dalam kompleks Taman Tennoji. Di dekat kebun binatang terdapat taman khas Jepang.
  • Kuil Shitennoji
Kuil agama Buddha tertua di Jepang yang dibangun oleh Pangeran Shotoku.
  • Kuil Sumiyoshitaisha
Kuil besar agama Shinto yang banyak dikunjungi oleh orang Jepang yang melakukan kunjungan pertama ke kuil di awal tahun baru (Hatsumode).
  • Taman Expo'70 (Banpaku Kinen Koen)
Taman yang terletak di kota Suita dan kota Ibaraki dapat dicapai dengan kereta monorail. Taman ini terkenal sebagai tempat rekreasi warga kota dan tempat melihat bunga Sakura di musim semi. Masih di dalam kompleks Taman Expo '70 terdapat taman tradisional Jepang dan taman bermain yang bernama Expoland.
  • Rinku Outlet
Tempat ini merupakan kumpulan outlet barang-barang bermerek yang ada di dekat Bandara Internasional Kansai. Tersedia bis antar-jemput gratis yang menghubungkan tempat ini dengan bandara.
  • Air terjun Mino
Tempat menikmati pemandangan daun-daun musim gugur sekaligus tempat piknik yang populer bagi warga kota.

GUNUNG MERAPI


"Sak piro dukure gunung isik dukuran suket..., sak piro gedhe'ne kekuasaane menungso isik onok wates lan titi mongso'e..."
Ekstrak Fenomena :
MISTIS :
NAMA gunung Merapi sudah cukup populer di telinga masyarakat Indonesia. Sesuatu yang berkaitan keberadaan gunung Merapi kerap dikaitkan dengan hal-hal berbau misteri, di antaranya keberadaan makhluk-makhluk gaib penguasa dan penghuni gunung Merapi. Hal ini tidaklah berlebihan, karena hasil investigasi membuktikan bahwa masyarakat setempat yakin kalau penghuni dan penguasa gunung Merapi memang ada.
Mereka memanggilnya dengan sebutan Eyang Merapi. "Bapak lihat bukit kecil di atas itu? Itu namanya gunung Wutah, gapuranya atau pintu gerbangnya kraton Eyang Merapi". Sebaris kalimat dengan nada bangga itu meluncur begitu saja dari Bangat, seorang penduduk asli Kinahrejo Cangkrinagan Sleman, sesaat setelah kami menapaki sebuah ara tandus berbatu tanpa hiasan pepohonan sebatang pun.
Masyarakat setempat meyakini, kawasan wingit yang diapit oleh dua buah gundukan kecil itu memang dikenal sebagai pelatarannya keraton Eyang Merapi. Untuk naik ke sana, diingatkan agar uluk salam, atau sekadar minta permisi begitu di atasnya. "Kulo nuwun Eyang, kulo ingkang sowan, sumangga silakna rikma niro," imbuh istri Bangat, Suharjiyah, sembari menuntun kami untuk menirukan lafal tersebut.
Tenyu saja, imbauan sepasang suami istri yang tubuhnya kian keriput dimakan usia itu bukan tanpa alasan. Menurutnya, sang penguasa kraton Merapi sangat tersinggung bila ada pendatang baru yang neko-neko (berbuat macam-macam), pethakilan (bertingkah tidak senonoh) tanpa memberi uluk salam (permisi). Hal-hal tersebut jika dilanggar akibatnya akan sangat fatal. "Mereka yang sama sekali tidak mengubris pakem kultur tersebut jelas akibatnya akan fatal, biasanya akan tersesat hingga kecebur jurang," tegas Bangat.
Satu hal yang perlu diingat, setiap pendatang baru di kawasan Kinahrejo niscaya bakal celaka bila sampai menyakiti hati penduduk setempat. "Nantinya bisa-bisa kuwalat jadinya," imbuh Bangat. Sekejam itukah? "Sebenarnya sih enggak. Cuma memang, Eyang Merapi itu nggak suka kalau kampung sini (Kinahrejo, Red) jadi sasaran perbuatan yang nggak terpuji. Masalahnya, warga sini sebetulnyakan masih termasuk rakyatnya kraton Eyang Merapi. Nggak percaya? Coba saja Bapak perhatikan dan tanyakan kepada warga sini, apa pernah wilayah ini terkena semburan lahar panas Merapi? Pasti jawab mereka tidak," terang Bangat.
Ditambahkan, beberapa warga setempat menggambarkan sosok penguasa kraton Merapi dengan makhluk yang menyeramkan, namun berhati mulia dan tidak bermaksud jahat, "Dia adalah pengayom masyarakat setempat," tandas Suharjiyah. Besarnya rasa percaya masyarakat setempat terhadap keberadaan Eyang Merapi membuat mereka yakin bahwa akan hal-hal yang mistis yang terjadi menimpa masyarakat. Misalnya, pintu gerbang kramat, penduduk yang tinggal di lereng gunung Merapi itu percaya bahwa pintu gerbang tersebut penangkal dari segala marabahaya.
Pintu gerbang yang berdiri selama 9 abad itu nyaris pernah tersentuh bencana gunung Merapi. Padahal secara teknis daerah tersebut termasuk daftar daerah bahaya. Hal itu juga tak lepas dari keberadaan dua buah bukit (Wutah dan Kendit) yang berfungsi sebagai benteng desa-desa sekitar Kinahrejo. "Bukit Kendit maupun bukit Wutah itu kan masih masuk dalam wilayah kekuasan Eyang Merapi. Itukan pasebannya (tempat untuk menghadap raja) kraton Eyang Merapi. Jadi nggak mungkin Eyang akan tega membinasakan orang yang memang sudah lama mendiami tempat sekitar itu," Bangat menjelaskan lebih jauh.
Memang, dibandingkan penduduk desa lainnya, nasib penghuni desa Kinahrejo dan sekitarnya termasuk yang beruntung. Selain merupakan desa yang nyaris selalu luput dari ancaman bahaya lahar panas Merapi, desa yang konon termasuk desa kesayangan Eyang Merapi itu juga menjadi sebuah reresentasi dari sebuah suasana kehidupan yang serba nyaman dan tentram.
Tak aneh kalau dikemudian hari kerap muncul sindirin dikalangan penduduk setempat kepada warga diwilayah barat daya gunung Merapi yang kerap jadi langganan bencana lahar. "Kalau ingin hidup tenang tentram, pindahlah kemari. Eyang Merapi kan selalu melindungi kami," ujar Wardiyah, salah seorang warga yang mengaku penduduk asli desa Kinahrejo.
Ucapan Wardiyah tersebut memang ada benarnya. Penduduk desa Kinahrejo seolah telah mendapat garansi dari Eyang Merapi. Pendek kata, selagi mereka patuh terhadap segala peraturan yang ada misalnya selalu mempersembahkan bulu bekti berupa persembahan sesajian serta selalu melakukan ritual labuhan setiap tahunnya, mereka yakin dan optimis bahwa mereka akan senantiasa terhindar dari ancaman letusan Merapi. (sumber : click here)
MITOLOGI GUNUNG MERAPI :
Gunung Merapi (2914 meter) hingga saat ini masih dianggap sebagai gunung berapi aktif dan paling berbahaya di Indonesia, namun menawarkan panorama dan atraksi alam yang indah dan menakjubkan. Secara geografis terletak di perbatasan Kabupaten Sleman (DIY), Kabupaten Magelang (Jateng), Kabupaten Boyolali (Jateng) dan Kabupaten Klaten (Jateng). Berjarak 30 Km ke arah utara Kota Yogyakarta, 27 Km ke arah Timur dari Kota Magelang, 20 Km ke arah barat dari Kota Boyolali dan 25 Km ke arah utara dari Kota Klaten. Menurut Atlas Tropische Van Nederland lembar 21 (1938) terletak pada posisi geografi 7 derajad 32.5' Lintang Selatan dan 110 derajad 26.5' Bujur Timur. Dengan ketinggian 2914 m diatas permukaan air laut. Berada pada titik persilangan sesar Transversal perbatasan DIY dan Jawa Tengah serta sesar Longitudinal lintas Jawa (lihat Triyoga Lucas Sasongko 1990, Manusia Jawa & Gunung Merapi Persepsi dan Sistem Kepercayaanya, Gadjahmada Univ. Press). Meletus lebih dari 37 kali, terbesar pada tahun 1972 yang menewaskan 3000 jiwa. Terakhir meletus pada Selasa Kliwon tanggal 22 November 1994, dengan korban tewas lebih dari 50 orang
Mitologi G. Merapi.
Untuk memahami mitologi Gunung Merapi tidak bisa terlepas dari filosofi Kota Yogyakarta dengan karaton sebagai pancernya. Kota ini terbelah oleh sumbu imajiner yang menghubungkan Laut Kidul, Parangkusumo - Panggung Krapyak - Karaton - Tugu Pal Putih dan Gunung Merapi. Secara filosofis hal ini dibagi menjadi dua aspek, yaitu Jagat Alit dan Jagat Ageng.
Jagat alit, yang mengurai proses awal-akhir hidup dan kehidupan manusia dengan segala perilaku yang lurus sehingga terpahaminya hakekat hidup dan kehidupan manusia, digambarkan dengan planologi Kota Yogyakarta sebagai Kota Raja pada waktu itu. Planologi kota ini membujur dari selatan ke utara berawal dari Panggung Krapyak, berakhir di Tugu Pal Putih. Hal ini menekankan hubungan timbal balik antara Sang Pencipta dan manusia sebagai ciptaannnya (Sangkan Paraning dumadi). Dalam perjalanan hidupnya manusia tergoda oleh berbagai macam kenikmatan duniawi. Godaan tersebut dapat berupa wanita dan harta yang digambarkan dalam bentuk pasar Beringharjo. Adapun godaan akan kekuasaan digambarkan oleh komplek Kepatihan yang kesemuanya berada pada sisi kanan pada jalan lurus antara kraton dan Tugu Pal Putih, sebagai lambang manusia yang dekat dengan pencipta-Nya (Manunggalaing Kawula Gusti). Jagat Ageng, yang mengurai tentang hidup dan kehidupan masyarakat, di mana sang pemimpin masyarakat siapapaun dia senantiasa harus menjadikan hati nurani rakyat sebagai isteri pertama dan utamanya guna mewujudkan kesejahteraan lahir bathin bagi masyarakat dilandasi dengan keteguhan dan kepercayaan bahwa hanya satu pencipta yang Maha Besar. Jagat Ageng ini digambarkan dengan garis imajiner dari Parangkusuma di Laut selatan - Karaton Yogyakarta - Gunung Merapi. Hal ini lebih menekankan hubungan antara manusia yang hidup di dunia dimana seorang manusia harus memahami terlebih dahulu hakekat hidup dan kehidupannya sehingga mampu mencapai kesempurnaan hidup (Manungggaling Kawula Gusti). Gunung Merapi menduduki posisi penting dalam mitologi Jawa, diyakini sebagai pusat kerajaan mahluk halus, sebagai "swarga pangrantunan", dalam alur perjalanan hidup yang digambarkan dengan sumbu imajiner dan garis spiritual kelanggengan yang menghubungkan Laut Kidul - Panggung krapyak - Karaton Yogyakarta - Tugu Pal Putih - Gunung Merapi. Simbol ini mempunyai makna tentang proses kehidupan manusia mulai dari lahir sampai menghadap kepada sang Maha Pencipta. Menurut foklor yang diceritakan oleh Juru Kunci Merapi yang bernama R. Ng. Surakso Hargo atau sering disebut mbah Marijan disebutkan bahwa konon Karaton Merapi ini dikuasai oleh Empu Rama dan Empu Permadi. Dahulu sebelum kehidupan manusia, keadaan dunia miring tidak stabil. Batara Guru memerintahkan kepada kedua Empu untuk membuat keris, sebagai pusaka tanah Jawa agar dunia stabil. Namun belum selesai keburu mengutus para Dewa untuk memindahkan G. Jamurdipa yang semula berada di Laut Selatan ke Pulau Jawa bagian tengah, utara Kota Yogyakarta (sekarang) dimana kedua Empu tersebut sedang mengerjakan tugasnya. Karena bersikeras berpegang pada "Sabda Pendhita Ratu" (satunya kata dan perbuatan) serta tidak mau memindahkan kegiatannya, maka terjadilah perang antara para Dewa dengan kedua Empu tadi yang akhirnya dimenangkan oleh kedua Empu tersebut. Mendengar kekalahan para Dewa, Batara Guru memerintahkan Batara Bayu untuk menghukum keduanya dengan meniup G. Jamurdipa sehingga terbang diterpa angin besar ke arah utara dan jatuh tepat diatas perapian dan mengubur mati Empu Rama dan Permadi. Namun sebenarnya dia tidak mati hanya berubah menjadi ujud yang lain dan akhirnya menguasai Kraton makhluk halus di tempat itu. Sejak itu arwahnya dipercaya untuk memimpin kerajaan di Gunung Merapi tersebut. Masyarakat Karaton Merapi adalah komunitas arwah mereka yang tatkala hidup didunia melakukan amal yang baik. Bagi mereka yang selalu melakukan amalan yang jelek arwahnya tidak bisa diterima dalam komunitas mahluk halus Karaton Merapi, biasanya terus nglambrang kemana-mana lalu hinggap di batu besar, jembatan, jurang dsb menjadi penunggu tempat tersebut. Menurut cerita rakyat yang lain yang juga diceritakan oleh mbah Marijan : Konon pada masa kerajaan Mataram tepatnya pada pemerintahan Panembahan Senopati Pendiri Dinasti Mataram (1575-1601). Panembahan Senopati mempunyai kekasih yang bernama Kanjeng Ratu Kidul, Penguasa Laut Selatan. Ketika keduanya sedang memadu kasih dia diberi sebutir "endhog jagad" (telur dunia) untuk dimakan. Namun dinasehati oleh Ki Juru Mertani agar endog jagad tersebut jangan dimakan tapi diberikan saja kepada Ki Juru Taman. Setelah memakannya ternyata Juru Taman berubah menjadi raksasa, dengan wajah yang mengerikan. Kemudian Panembahan Senopati memerintahkan kepada si raksasa agar pergi ke G. Merapi dan diangkat menjadi Patih Karaton Merapi, dengan sebutan Kyai Sapujagad. (Marijan 1996, wawancara)
Labuhan & Selamatan
Sebagai perwujudan kepercayaan Karaton Mataram terhadap keberadaan sekutu mistisnya yaitu Karaton Kidul (di Samodera Indonesia) dan Karaton Merapi ini, maka diselenggarakan prosesi Labuhan. Labuhan berasal dari kata labuh yang artinya persembahan. Upacara adat karaton Mataram (Yogyakarta dan Surakarta) ini sebagai perwujudan doa persembahan kepada Tuhan YME agar karaton dan rakyatnya selalu diberi keselamatan dan kemakmuran. Labuhan biasanya diselenggarakan di beberapa tempat antara lain di : G. Merapi, Pantai Parangkusumo, G. Lawu dan Kahyangan Dlepih. Biasanya dilaksanakan untuk memulai suatu upacara besar tertentu seperti Tingalan Jumenengan. Barang-barang milik raja yang dilabuh antara lain : Semekan solok, semekan, kain cinde, lorodan layon sekar, guntingan rikmo, dan kenoko selama setahun, seperangkat busana sultan dan kuluk kanigoro. Disamping labuhan ada beberapa upacara selamatan yang lain yang dilakukan oleh masyarakat setempat, seperti : Sedekah Gunung, Selamatan Ternak, Selamatan Selasa Kliwon dan Jumat Kliwon, Selamatan Mencari Orang Hilang, Selamatan Orang Kesurupan, Selamatan Sekul Bali, Selamatan Mengambil Jenazah, Selamatan Menghadapi Bahaya Merapi, dll. Dua diantaranya ditunjukkan oleh Upacara Becekan dan Upacara Banjir Lahar berikut ini. Upacara Becekan, disebut juga Dandan Kali atau Memetri Kali yang berarti memelihara atau memperbaiki lingkungan sungai, berupa upacara meminta hujan pada musim kemarau yang berlangsung di Kalurahan Kepuharjo, Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman. Air sungai sangat penting bagi penduduk setempat untuk keperluan pertanian. Konon sesudah diadakan upacara biasanya segera turun hujan sehingga tanah menjadi becek maka lalu disebut becekan. Becek diartikan juga sebagai sesaji berujud daging kambing yang dimasak gulai. Dusun yang melaksanakan upacara ini antara lain : Dusun Pagerjurang, Dusun Kepuh dan Dusun Manggong. Penyelenggaraannya dibagi menjadi beberapa tahap: Pertama, memetri sumur di Dusun Kepuh (di kawasan itu hanya dusun ini yang memiliki sumur); Kedua, Upacara Becekan dilakukan di tengah-tengah Sungai Gendol; Ketiga upacara khusus di masing-masing dusun. Upacara ini dimaksudkan untuk berdoa memohon hujan kepada Tuhan YME agar tanah menjadi subur, sehingga warga menjadi sehat, aman, selamat dan sejahtera. Waktu penyelenggaraan, menggunakan pranotomongso yaitu pada mongso kapat dan harinya Jumat Kliwon, jika pada mongso kapat tidak terdapat Jumat Kliwon diundur pada mongso kalimo, sebab hari itu dianggap keramat. Upacara ini dipimpin oleh seorang modin dan diikuti oleh warga ketiga dusun. Perlu diketahui bahwa seluruh rangkaian acara ini harus dilakukan/diikuti oleh kaum laki-laki dan sesaji sama sekali tidak boleh disentuh oleh wanita serta kambing untuk sesaji harus kambing jantan. Upacara Banjir Lahar, tradisi penduduk sekitar gunung berapi, khususnya dalam menanggapi bencana lahar. Salah satunya bisa disaksikan di Dusun Tambakan, Desa Sindumartani, Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman, sebagai salah satu desa yang sering dilewati bencana lahar (dingin atau panas) dari Gunung Merapi. Upacara ini berupa doa mohon keselamatan dan perlindungan kepada Tuhan YME bagi segenap penduduk agar terhindar dari marabahaya, disertai dengan peletakan sesaji berupa kelapa muda di sungai yang diperkirakan akan dilewati lahar. Hal ini dilakukan bila telah melihat tanda-tanda alam akan datangnya bencana lahar yang telah mereka kenal secara turun temurun. Penduduk yang bermukim di tepi sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi kadang mendengar suara-suara aneh di malam hari, misalnya gemerincing suara kereta kencana yang lewat. Konon merupakan pertanda bahwa Karaton Merapi sedang mengirimkan rombongan dalam rangka hajat untuk mengawinkan kerabatnya dengan salah satu penghuni Karaton Laut Kidul. Hal itu ditafsirkan sebagai pertanda mistis bahwa sebentar lagi akan terjadi banjir lahar yang akan melalui sungai itu, sehingga bagi mereka yang tahu akan segera membuat langkah-langkah pengamanan dan penyelamatan. Adapun tujuan dari penyelenggaraan berbagai prosesi selamatan tersebut konon adalah untuk berdoa memohon keselamatan dan kelimpahan rejeki kepada Tuhan YME serta memberi sedekah kepada makhluk halus penghuni Merapi agar tidak mengganggu penduduk, damai dan terbebas dari marabahaya, sehingga tercipta satu harmoni antara manusia dan lingkungan alam. Apabila perilaku manusia negatif maka maka alampun akan negatif pula. Konsep keseimbangan yang menjadi kearifan penduduk sekitar Gunung Merapi merupakan implementasi dari nilai-nilai yang mereka percaya bahwa para penghuni akan murka ketika menyimpang dari kaidah-kaidah alam yang benar dan seimbang. Letak harmoninya tidak saja terletak pada sesaji yang disediakan namun pada perilaku yang selalu diusahakan untuk tidak nyebal (menyimpang) dari kaedah-kaedah keseimbangan alam, yang selalu selaras serasi dan seimbang untuk menjaga keutuhan ekosistem. (Sumber : click here)
Kondisi Fisik :
Merapi (ketinggian puncak 2.968 m dpl, per 2006) adalah gunung berapi di bagian tengah Pulau Jawa dan merupakan salah satu gunung api teraktif di Indonesia. Lereng sisi selatan berada dalam administrasi Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, dan sisanya berada dalam wilayah Provinsi Jawa Tengah, yaitu Kabupaten Magelang di sisi barat, Kabupaten Boyolali di sisi utara dan timur, serta Kabupaten Klaten di sisi tenggara. Kawasan hutan di sekitar puncaknya menjadi kawasan Taman Nasional Gunung Merapi sejak tahun 2004.
Gunung ini sangat berbahaya karena menurut catatan modern mengalami erupsi (puncak keaktifan) setiap dua sampai lima tahun sekali dan dikelilingi oleh pemukiman yang sangat padat. Sejak tahun 1548, gunung ini sudah meletus sebanyak 68 kali.[rujukan?] Kota Magelang dan Kota Yogyakarta adalah kota besar terdekat, berjarak di bawah 30 km dari puncaknya. Di lerengnya masih terdapat pemukiman sampai ketinggian 1700m dan hanya berjarak empat kilometer dari puncak. Oleh karena tingkat kepentingannya ini, Merapi menjadi salah satu dari enam belas gunung api dunia yang termasuk dalam proyek Gunung Api Dekade Ini (Decade Volcanoes).
Geologi :
Gunung Merapi adalah gunung termuda dalam rangkaian gunung berapi yang mengarah ke selatan dari Gunung Ungaran. Gunung ini terbentuk karena aktivitas di zona subduksi Lempeng Indo-Australia yang bergerak ke bawah Lempeng Eurasia menyebabkan munculnya aktivitas vulkanik di sepanjang bagian tengah Pulau Jawa. Puncak yang sekarang ini tidak ditumbuhi vegetasi karena aktivitas vulkanik tinggi. Puncak ini tumbuh di sisi barat daya puncak Gunung Batulawang yang lebih tua.[2]
Proses pembentukan Gunung Merapi telah dipelajari dan dipublikasi sejak 1989 dan seterusnya.[3] Berthomier, seorang sarjana Prancis, membagi perkembangan Merapi dalam empat tahap.[4] Tahap pertama adalah Pra-Merapi (sampai 400.000 tahun yang lalu), yaitu Gunung Bibi yang bagiannya masih dapat dilihat di sisi timur puncak Merapi. Tahap Merapi Tua terjadi ketika Merapi mulai terbentuk namun belum berbentuk kerucut (60.000 - 8000 tahun lalu). Sisa-sisa tahap ini adalah Bukit Turgo dan Bukit Plawangan di bagian selatan, yang terbentuk dari lava basaltik. Selanjutnya adalah Merapi Pertengahan (8000 - 2000 tahun lalu), ditandai dengan terbentuknya puncak-puncak tinggi, seperti Bukit Gajahmungkur dan Batulawang, yang tersusun dari lava andesit. Proses pembentukan pada masa ini ditandai dengan aliran lava, breksiasi lava, dan awan panas. Aktivitas Merapi telah bersifat letusan efusif (lelehan) dan eksplosif. Diperkirakan juga terjadi letusan eksplosif dengan runtuhan material ke arah barat yang meninggalkan morfologi tapal kuda dengan panjang 7 km, lebar 1-2 km dengan beberapa bukit di lereng barat. Kawah Pasarbubar (atau Pasarbubrah) diperkirakan terbentuk pada masa ini. Puncak Merapi yang sekarang, Puncak Anyar, baru mulai terbentuk sekitar 2000 tahun yang lalu. Dalam perkembangannya, diketahui terjadi beberapa kali letusan eksplosif dengan VEI 4 berdasarkan pengamatan lapisantefra.
Karakteristik letusan sejak 1953 adalah desakan lava ke puncak kawah disertai dengan keruntuhan kubah lava secara periodik dan pembentukan awan panas (nuée ardente) yang dapat meluncur di lereng gunung atau vertikal ke atas. Letusan tipe Merapi ini secara umum tidak mengeluarkan suara ledakan tetapi desisan. Kubah puncak yang ada sampai 2010 adalah hasil proses yang berlangsung sejak letusan gas 1969.[2]
Pakar geologi pada tahun 2006 mendeteksi adanya ruang raksasa di bawah Merapi berisi material seperti lumpur yang secara "signifikan menghambat gelombang getaran gempa bumi". Para ilmuwan memperkirakan material itu adalah magma.[5] Kantung magma ini merupakan bagian dari formasi yang terbentuk akibat menghunjamnya Lempeng Indo-Australia ke bawah Lempeng Eurasia[6].
Puncak Merapi pada tahun 1930.
Letusan-letusan kecil terjadi tiap 2-3 tahun, dan yang lebih besar sekitar 10-15 tahun sekali. Letusan-letusan Merapi yang dampaknya besar tercatat di tahun1006 (dugaan), 1786, 1822, 1872, dan 1930. Letusan pada tahun 1006 membuat seluruh bagian tengah Pulau Jawa diselubungi abu, berdasarkan pengamatan timbunan debu vulkanik.[rujukan?] Ahli geologi Belanda, van Bemmelen, berteori bahwa letusan tersebut menyebabkan pusat Kerajaan Medang(Mataram Kuno) harus berpindah ke Jawa Timur. Letusan pada tahun 1872 dianggap sebagai letusan terkuat dalam catatan geologi modern dengan skala VEImencapai 3 sampai 4. Letusan terbaru, 2010, diperkirakan juga memiliki kekuatan yang mendekati atau sama. Letusan tahun 1930, yang menghancurkan tiga belas desa dan menewaskan 1400 orang, merupakan letusan dengan catatan korban terbesar hingga sekarang.
Letusan bulan November 1994 menyebabkan luncuran awan panas ke bawah hingga menjangkau beberapa desa dan memakan korban 60 jiwa manusia. Letusan 19 Juli 1998 cukup besar namun mengarah ke atas sehingga tidak memakan korban jiwa. Catatan letusan terakhir gunung ini adalah pada tahun 2001-2003 berupa aktivitas tinggi yang berlangsung terus-menerus. Pada tahun 2006 Gunung Merapi kembali beraktivitas tinggi dan sempat menelan dua nyawa sukarelawan di kawasan Kaliadem karena terkena terjangan awan panas. Rangkaian letusan pada bulan Oktober dan November 2010 dievaluasi sebagai yang terbesar sejak letusan 1872[7] dan memakan korban nyawa 273 orang (per 17 November 2010)[8], meskipun telah diberlakukan pengamatan yang intensif dan persiapan manajemen pengungsian. Letusan 2010 juga teramati sebagai penyimpangan dari letusan "tipe Merapi" karena bersifat eksplosif disertai suara ledakan dan gemuruh yang terdengar hingga jarak 20-30 km.
Gunung ini dimonitor non-stop oleh Pusat Pengamatan Gunung Merapi di Kota Yogyakarta, dibantu dengan berbagai instrumen geofisika telemetri di sekitar puncak gunung serta sejumlah pos pengamatan visual dan pencatat kegempaan di Ngepos (Srumbung), Babadan, dan Kaliurang.

Erupsi 2006

Di bulan April dan Mei 2006, mulai muncul tanda-tanda bahwa Merapi akan meletus kembali, ditandai dengan gempa-gempa dan deformasi. Pemerintah daerah Jawa Tengah dan DI Yogyakarta sudah mempersiapkan upaya-upaya evakuasi. Instruksi juga sudah dikeluarkan oleh kedua pemda tersebut agar penduduk yang tinggal di dekat Merapi segera mengungsi ke tempat-tempat yang telah disediakan.
Pada tanggal 15 Mei 2006 akhirnya Merapi meletus. Lalu pada 4 Juni, dilaporkan bahwa aktivitas Gunung Merapi telah melampaui status awas. Kepala BPPTK Daerah Istimewa Yogyakarta, Ratdomo Purbo menjelaskan bahwa sekitar 2-4 Juni volume lava di kubah Merapi sudah mencapai 4 juta meter kubik - artinya lava telah memenuhi seluruh kapasitas kubah Merapi sehingga tambahan semburan lava terbaru akan langsung keluar dari kubah Merapi.
1 Juni, Hujan abu vulkanik dari luncuran awan panas Gunung Merapi yang lebat, tiga hari belakangan ini terjadi di Kota Magelang dan Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Muntilan sekitar 14 kilometer dari Puncak Merapi, paling merasakan hujan abu ini. [9]
8 Juni, Gunung Merapi pada pukul 09:03 WIB meletus dengan semburan awan panas yang membuat ribuan warga di wilayah lereng Gunung Merapi panik dan berusaha melarikan diri ke tempat aman. Hari ini tercatat dua letusan Merapi, letusan kedua terjadi sekitar pukul 09:40 WIB. Semburan awan panas sejauh 5 km lebih mengarah ke hulu Kali Gendol (lereng selatan) dan menghanguskan sebagian kawasan hutan di utara Kaliadem di wilayah Kabupaten Sleman. [10]
Erupsi 2010
Peningkatan status dari "normal aktif" menjadi "waspada" pada tanggal 20 September 2010 direkomendasi oleh Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian (BPPTK) Yogyakarta. Setelah sekitar satu bulan, pada tanggal 21 Oktober status berubah menjadi "siaga" sejak pukul 18.00 WIB. Pada tingkat ini kegiatan pengungsian sudah harus dipersiapkan. Karena aktivitas yang semakin meningkat, ditunjukkan dengan tingginya frekuensi gempa multifase dan gempa vulkanik, sejak pukul 06.00 WIB tangggal 25 Oktober BPPTK Yogyakarta merekomendasi peningkatan status Gunung Merapi menjadi "awas" dan semua penghuni wilayah dalam radius 10 km dari puncak harus dievakuasi dan diungsikan ke wilayah aman.
Erupsi pertama terjadi sekitar pukul 17.02 WIB tanggal 26 Oktober. Sedikitnya terjadi hingga tiga kali letusan. Letusan menyemburkan material vulkanik setinggi kurang lebih 1,5 km dan disertai keluarnya awan panas yang menerjang Kaliadem, Desa Kepuharjo, Kecamatan Cangkringan, Sleman.[11] dan menelan korban 43 orang, ditambah seorang bayi dari Magelang yang tewas karena gangguan pernafasan.
Sejak saat itu mulai terjadi muntahan awan panas secara tidak teratur. Mulai 28 Oktober, Gunung Merapi memuntahkan lava pijar yang muncul hampir bersamaan dengan keluarnya awan panas pada pukul 19.54 WIB.[12] Selanjutnya mulai teramati titik api diam di puncak pada tanggal 1 November, menandai fase baru bahwa magma telah mencapai lubang kawah.
Namun demikian, berbeda dari karakter Merapi biasanya, bukannya terjadi pembentukan kubah lava baru, malah yang terjadi adalah peningkatan aktivitas semburan lava dan awan panas sejak 3 November. Erupsi eksplosif berupa letusan besar diawali pada pagi hari Kamis, 4 November 2010, menghasilkan kolom awan setinggi 4 km dan semburan awan panas ke berbagai arah di kaki Merapi. Selanjutnya, sejak sekitar pukul tiga siang hari terjadi letusan yang tidak henti-hentinya hingga malam hari dan mencapai puncaknya pada dini hari Jumat 5 November 2010. Menjelang tengah malam, radius bahaya untuk semua tempat diperbesar menjadi 20 km dari puncak. Rangkaian letusan ini serta suara gemuruh terdengar hingga Kota Yogyakarta (jarak sekitar 27 km dari puncak), Kota Magelang, dan pusat Kabupaten Wonosobo (jarak 50 km). Hujan kerikil dan pasir mencapai Kota Yogyakarta bagian utara, sedangkan hujan abu vulkanik pekat melanda hingga Purwokerto dan Cilacap. Pada siang harinya, debu vulkanik diketahui telah mencapai Tasikmalaya, Bandung,[13] dan Bogor.[14]
Bahaya sekunder berupa aliran lahar dingin juga mengancam kawasan lebih rendah setelah pada tanggal 4 November terjadi hujan deras di sekitar puncak Merapi. Pada tanggal 5 November Kali Codedi kawasan Kota Yogyakarta dinyatakan berstatus "awas" (red alert). [15]
Letusan kuat 5 November diikuti oleh aktivitas tinggi selama sekitar seminggu, sebelum kemudian terjadi sedikit penurunan aktivitas, namun status keamanan tetap "Awas". Pada tanggal 15 November 2010 batas radius bahaya untuk Kabupaten Magelang dikurangi menjadi 15 km dan untuk dua kabupaten Jawa Tengah lainnya menjadi 10 km. Hanya bagi Kab. Sleman yang masih tetap diberlakukan radius bahaya 20 km.[16]

Vegetasi

Gunung Merapi di bagian puncak tidak pernah ditumbuhi vegetasi karena aktivitas yang tinggi. Jenis tumbuhan di bagian teratas bertipe alpina khas pegunungan Jawa, seperti Rhododendron danedeweis jawa. Agak ke bawah terdapat hutan bambu dan tetumbuhan pegunungan tropika.
Lereng Merapi, khususnya di bawah 1.000 m, merupakan tempat asal dua kultivar salak unggul nasional, yaitu salak 'Pondoh' dan 'Nglumut'.

Rute pendakian

Gunung Merapi merupakan obyek pendakian yang populer. karena gunung ini merupakan gunung yang sangat mempesona. Jalur pendakian yang paling umum dan dekat adalah melalui sisi utara dariSèlo, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, tepatnya di Desa Tlogolele. Desa ini terletak di antara Gunung Merapi dan Gunung Merbabu. Pendakian melalui Selo memakan waktu sekitar lima jam hingga ke puncak.
Jalur populer lain adalah melalui Kaliurang, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, Yogyakarta di sisi selatan. Jalur ini lebih terjal dan memakan waktu sekitar 6-7 jam hingga ke puncak. Jalur alternatif yang lain adalah melalui sisi barat laut, dimulai dari Sawangan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah dan melalui sisi tenggara, dari arah Deles, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. (Sumber : click here)